Makalah
Hubungan
Masyarakat
Integrated Marketing Communication dan Public
Relation
PT Unilever Indonesia
Oleh:
Afni Wardiah
(1306476083)
Agnes Puspita
Dewi (1306476543)
Annisa Shinta
Dewi (1306475704)
Dwi Syapa’ati
Utami (1306476335)
Lidya Oktavia
(1306476480)
Program Vokasi
Administrasi Perkantoran dan Sekretari
Universitas Indonesia
Depok
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayahnya kelompok kami dapat menyelesaikan Makalah Hubungan Masyarakat ini
disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Hubungan masyarakat
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari Dosen
mata kuliah Hubungan Masyrakat guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi
kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Depok,20 September 2015
Kelompok
3
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
PT Unilever
Indonesia Tbk didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever
dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia.
Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat
No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia
dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche
Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No.
171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama
perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat
oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan
diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri
Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari
1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No.
39.
PT Unilever Indonesia Tbk telah
tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal
Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia. Rangkaian Produk Unilever
Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti
Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto,
Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.
Sebagai
perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever Indonesia menjalankan
program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas. Keempat pilar program
kami adalah Lingkungan, Nutrisi, Higiene dan Pertanian Berkelanjutan. Program
CSR termasuk antara lain kampanye Cuci Tangan dnegan Sabun (Lifebuoy), program
Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), program Pelestarian Makanan
Tradisional (Bango) serta program Memerangi Kelaparan untuk membantu anak
Indonesia yang kekurangan gizi (Blue Band).
Pemeliharaan
kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, dimana individu secara
sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya
penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih hemat biaya,
tenaga dan waktu.
Dalam upaya pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan akan pentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo,1997).
Dalam upaya pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan akan pentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo,1997).
1.1
Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari mencuci tangan ?
b. Bagaimana hasil riset dari gerakan
mencuci tangan dengan sabun?
c. Apa dampak yang ditimbulkan apabila
tidak mencuci tangan sabun?
d. Apa yang dimaksud dengan Integrated Marketing Communication ?
e. Apa yang dimaksud dengan Public Relation?
1.2
Tujuan
a. Mengetahui pengertian dari mencuci tangan.
b. Mengetahui macam macam mencuci
tangan dengan sabun.
c. Mengetahui dampak yang ditimbulkan
apabila tidak mencuci tangan dengan sabun.
d.
Mengetahui
tentang Integrated Marketing Communication.
e. Mengetahui tentang
Public Relation.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dari Mencuci Tangan
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari dengan
menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi
bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya.
Perilaku mencuci tangan berbeda dengan perilaku cuci tangan yang merujuk pada kata kiasan.
Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke 19 dengan
tujuan menjadi sehat saat perilaku dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab
penurunan tajam angka kematian dari penyakit menular yang terdapat pada
negara-negara kaya (maju). Perilaku ini diperkenalkan bersamaan dengan ini
isolasi dan pemberlakuan teknik membuang kotoran yang aman dan penyediaan air bersih dalam jumlah yang mencukupi.
2.2 Hasil Riset Gerakan Mencuci
Tangan Dengan Sabun
Mencuci tangan dengan menggunakan
sabun terkesan merupakan suatu hal yang sangat sederhana. Hal yang sangat
lumrah kita lakukan. Berdasarkan Survei
Environmental Service Program (ESP) tentang perilaku masyarakat terhadap
kebiasaan mencuci tangan dengan sabun yang dilakukan telah masuk ke hampir
seluruh rumah tangga di Indonesia, rata-rata hanya 3% saja yang menggunakan
sabun untuk cuci tangan, hanya 12% yang mencuci tangan pasca buang air besar,
hanya 9% yang melakukan CTPS setelah membantu buang air besar bayi, hanya 14%
CTPS dilakukan sebelum makan, 7% sebelum memberi makan bayi dan 6% sebelum
menyiapkan makanan.
2.3
Dampak yang Ditimbulkan Tidak Mencuci Tangan dengan Sabun
Bahwa tangan kita merupakan alat
tubuh yang paling efektif untuk digunakan memegang sesuatu, sehingga bisa
dibayangkan juga berapa banyak benda-benda yang tersentuh oleh tangan kita
setiap hari, misalnya pada kegiatan-kegiatan umum yang disurvei di atas. Jadi jika
tangan kita tidak bersih tentu akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan,
banyak kuman penyakit yang bisa menempel pada tangan dan masuk ke tubuh.
Kemudian mencuci tangan dengan air
saja, ternyata juga tidak cukup untuk melindungi seseorang dari kuman penyakit
yang menempel di tangan. Terlebih bila mencuci tangan tidak dibawah air
mengalir. Walapun tangan bisa saja terlihat bersih tapi kuman yang menempel
tidak bisa dihilangkan dengan air saja. Dengan demikian perlu bahan pembersih
tambahan yang dapat menghilangkan kuman, yang paling sering kita gunakan dan
mudah kita dapatkan tentu adalah sabun. Hanya dengan tindakan sederhana seperti
mencuci tangan dengan sabun dapat mencegah berbagai penyakit infeksi seperti
diare, cacingan, ISPA, bahkan sampai dengan flu burung juga.
2.4
Integrated Marketing Communication (IMC)
IMC atau yang biasa disebut Komunikasi
Pemasaran Terpadu merupakan
upaya perusahaan memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk
menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang
organisasi dan produk-produknya.
Menurut American Association
of Advertising Agency, IMC adalah “Konsep perencanaan komunikasi pemasaran
yang mengkaji peran strategis masing-masing bentuk komunikasi (iklan, sales promotion,
PR, direct marketing, dll) dan memadukannya untuk meraih kejelasan, konsistensi
dan dampak komunikasi yang maksimal melalui pengintegrasian pesan.” Jika
dijabarkan lebih luas maka IMC memiliki pengertian: Pengembangan dan
implementasi berbagai bentuk program komunikasi yang bersifat persuasif kepada
konsumen secara berkesinambungan.
Karakteristik dari IMC yaitu,
berawal dari konsumen, kemudian mempengaruhi perilaku dengan mendorong konsumen
untuk bertindak, menggunakan berbagai macam sarana dan saluran untuk
menghubungkan perusahaan dengan konsumen, lalu berusaha menjalin hubungan
antara branddengan pelanggannya sehingga tercipta sinergi
komunikasi pemasaran. Tujuannya adalah untuk mengkomunikasikan value,
meningkatkan brand awareness, membangun brand loyalty,
mengurangi serangan dari competitor dengan menghadirkan pesan
yang unik dan positif sehingga dapat melindungi perang harga di kalangan competitor.
Begitu bermanfaatnya penggunaan
strategi IMC bagi suatu organisasi bisnis hingga banyak perusahaan yang
menggunakannya untuk mendapatkan hati pelanggan. Manfaat-manfaat yang didapat
adalah sebagai berikut:
a.
Membentuk
identitas merk yang kuat di pasar dengan mengikat bersama dan
memperkuat semua citra dan pesan komunikasi perusahaan.
b.
Mengkoordinasikan
semua pesan, positioning dan citra, serta identitas perusahaan
melalui semua bentuk komunikasi pemasaran.
c.
Adanya
hubungan yang lebih erat antara perusahaan (melalui produk/jasanya) dengan para
konsumennya.
2.5 Elemen-elemen Komunikasi
Menurut Jerome Mc Carthy (1964) bahwa ada 4 elemen
penentu keberhasilan produk di pasar, yaitu dikenal dengan teori 4 P (Product, Price, Place &
Promotion).
Terdapat elemen komunikasi pemasaran
yang biasa dipakai oleh perusahaan, di antaranya:
a. Advertising (periklanan)
Segala bentuk komunikasi non-personal melalui
berbagai media massa seperti televisi, radio, majalah dan koran mengenai
informasi tentang perusahaan, produk, jasa dan lain-lain merupakan pengertian
dari periklanan. Elemen komunikasi ini paling banyak digunakan pemasar karena
dapat menjangkautarget audience dalam jumlah yang cukup besar.
b. Direct Marketing (pemasaran secara langsung)
Sebuah aktivitas pemasaran yang
dilakukan oleh perusahaan secara langsung kepada konsumennya, seperti
katalog, direct mail, hingga penggunaan manajemen database
konsumen, telemarketing, atau pun iklan penjualan langsung
melalui direct mail internet dan berbagai media lainnya.
c. Interactive/Internet Marketing (pemasaran melalui internet)
Internet dapat melakukan semua
elemen dari bauran promosi. Selain sebagai media iklan, internet juga dapat
menawarkan kupon, kontes, undian online, direct marketing, personal
selling bahkan kehumasan, dengan efektif dan efisien.
d. Sales Promotion
Aktivitas pemasaran yang dilakukan
dengan cara memberikan nilai insentif kepada tim penjualan, distributor, atau
konsumennya secara langsung untuk mendorong penjualan dengan cepat. Promosi
penjualan yang berorientasi dagang ditargetkan untuk penyalur, pengecer atau
distributor dalam bentuk bonus, harga khusus, kontes penjualan dan sebagainya.
e. Publicity/PublicRelations (publisitas/humas)
Komunikasi pemasaran yang
menjalankan fungsi manajemen dengan menciptakan dan mengelola image positif
perusahaan di mata publik. Biasanya dilakukan dengan cara pengumpulan dana,
mensponsori acara khusus, berpartisipasi dalam aktivitas sebuah komunitas
dansebagainya.
f. PersonalSelling
Aktivitas komunikasi yang dilakukan
secara langsung oleh pihak penjual untuk meyakinkan pembeli dalam membeli
produk atau jasa yang ditawarkan. Melalui personal selling, penjual
dapat memodifikasi pesan komunikasi agar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen serta mendapatkan feedback langsung dari konsumennya.
2.6 Public Relation
Public
Relation adalah
usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan
mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya.
Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau
aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak
luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).
Definisi
Menurut (British) Institute of Public Relations (IPR)
dalam Frank Jefkins (2003:9) PR adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara
terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat
baik (good-will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan
segenap khalayak.
Menurut
International Public Relations Association (IPRA) dalam Rumanti (2005:11), PR
merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan
secara berkesinambungan oleh organisasi-organisasi, lembaga-lembaga umum dan
pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati
dan dukungan dari mereka yang ada hubungan dan diduga akan ada kaitannya, dengan
cara menilai opini publik mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan
kebijaksanaan dan ketatalaksanaan, guna mencapai kerja sama yang lebih
produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan
kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.
Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi
perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui
dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting
terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis,
2003).
2.7 Fungsi Public Relation
Cutlip
& Center and Canfield merumuskan fungsi Public Relations sebagai berikut:
a.
Menjunjung
aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada
manajemen lembaga atau organisasi).
b.
Membina
hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya sebagai
khalayak sasaran.
c.
Mengidentifikasikan
yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap
badan/organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.
d.
Melayani
keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran kepada pimpinan manajemen
demi untuk tujuan dan manfaat bersama.
e.
Menciptakan
komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta
pesan dari badan/organisasi ke publiknya ata terjadi sebaliknya demi
tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak (Ruslan,1998:3II).
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di dalam sebuah perusahaan peran
Public Relation (PR) sangat penting untuk citra perusahaan, untuk kemajuan perusahaan
di bidang pemasaran tentunya. Integrated
Marketing Communication (IMC) memadukan
dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya
secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi dan
produk-produknya.
Caesars Entertainment Completes $330M In Deal With
BalasHapusA Caesars Entertainment executive, who 충청남도 출장마사지 took over the company 태백 출장샵 in 2018, said that 논산 출장안마 Caesars Entertainment's latest acquisition, previously sold 경기도 출장안마 its 의왕 출장안마