Selasa, 24 November 2015

Integrated Marketing Communication dan Public Relation

Makalah
Hubungan Masyarakat
Integrated Marketing Communication dan Public Relation
PT Unilever Indonesia




Oleh:
Afni Wardiah (1306476083)
Agnes Puspita Dewi (1306476543)
Annisa Shinta Dewi (1306475704)
Dwi Syapa’ati Utami (1306476335)
Lidya Oktavia (1306476480)



Program Vokasi
Administrasi Perkantoran dan Sekretari
Universitas Indonesia


Depok

2015



KATA PENGANTAR

       Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya kelompok kami dapat menyelesaikan Makalah Hubungan Masyarakat ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Hubungan masyarakat

      Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari Dosen mata kuliah Hubungan Masyrakat guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik  di masa yang akan datang.





Depok,20 September 2015




Kelompok 3








BAB I
PENDAHULUAN

1.                  Latar Belakang
PT Unilever Indonesia Tbk didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini  disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
PT Unilever Indonesia Tbk telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia. Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.
Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever Indonesia menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas. Keempat pilar program kami adalah Lingkungan, Nutrisi, Higiene dan Pertanian Berkelanjutan. Program CSR termasuk antara lain kampanye Cuci Tangan dnegan Sabun (Lifebuoy), program Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta program Memerangi Kelaparan untuk membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue Band).
Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, dimana individu secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih hemat biaya, tenaga dan waktu.
Dalam upaya pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan akan pentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo,1997).
1.1               Rumusan Masalah
a.     Apa pengertian dari mencuci tangan ?
b.     Bagaimana hasil riset dari gerakan mencuci tangan dengan sabun?
c.      Apa dampak yang ditimbulkan apabila tidak mencuci tangan sabun?
d.     Apa yang dimaksud dengan Integrated Marketing Communication ?
e.      Apa yang dimaksud dengan Public Relation?

1.2               Tujuan
a.     Mengetahui pengertian dari mencuci tangan.
b.     Mengetahui macam macam mencuci tangan dengan sabun.
c.      Mengetahui dampak yang ditimbulkan apabila tidak mencuci tangan dengan sabun.
d.     Mengetahui tentang Integrated Marketing Communication.
e.      Mengetahui tentang Public Relation.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dari Mencuci Tangan
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya. Perilaku mencuci tangan berbeda dengan perilaku cuci tangan yang merujuk pada kata kiasan.
Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke 19 dengan tujuan menjadi sehat saat perilaku dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian dari penyakit menular yang terdapat pada negara-negara kaya (maju). Perilaku ini diperkenalkan bersamaan dengan ini isolasi dan pemberlakuan teknik membuang kotoran yang aman dan penyediaan air bersih dalam jumlah yang mencukupi.
2.2 Hasil Riset Gerakan Mencuci Tangan Dengan Sabun
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun terkesan merupakan suatu hal yang sangat sederhana. Hal yang sangat lumrah kita lakukan. Berdasarkan Survei Environmental Service Program (ESP) tentang perilaku masyarakat terhadap kebiasaan mencuci tangan dengan sabun yang dilakukan telah masuk ke hampir seluruh rumah tangga di Indonesia, rata-rata hanya 3% saja yang menggunakan sabun untuk cuci tangan, hanya 12% yang mencuci tangan pasca buang air besar, hanya 9% yang melakukan CTPS setelah membantu buang air besar bayi, hanya 14% CTPS dilakukan sebelum makan, 7% sebelum memberi makan bayi dan 6% sebelum menyiapkan makanan.
2.3 Dampak yang Ditimbulkan Tidak Mencuci Tangan dengan Sabun
Bahwa tangan kita merupakan alat tubuh yang paling efektif untuk digunakan memegang sesuatu, sehingga bisa dibayangkan juga berapa banyak benda-benda yang tersentuh oleh tangan kita setiap hari, misalnya pada kegiatan-kegiatan umum yang disurvei di atas. Jadi jika tangan kita tidak bersih tentu akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan, banyak kuman penyakit yang bisa menempel pada tangan dan masuk ke tubuh.
Kemudian mencuci tangan dengan air saja, ternyata juga tidak cukup untuk melindungi seseorang dari kuman penyakit yang menempel di tangan. Terlebih bila mencuci tangan tidak dibawah air mengalir. Walapun tangan bisa saja terlihat bersih tapi kuman yang menempel tidak bisa dihilangkan dengan air saja. Dengan demikian perlu bahan pembersih tambahan yang dapat menghilangkan kuman, yang paling sering kita gunakan dan mudah kita dapatkan tentu adalah sabun. Hanya dengan tindakan sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun dapat mencegah berbagai penyakit infeksi seperti diare, cacingan, ISPA, bahkan sampai dengan flu burung juga.

2.4 Integrated Marketing Communication (IMC)
IMC atau yang biasa disebut Komunikasi Pemasaran Terpadu merupakan upaya perusahaan memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi dan produk-produknya.
Menurut American Association of Advertising Agency, IMC adalah “Konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengkaji peran strategis masing-masing bentuk komunikasi (iklan, sales promotion, PR, direct marketing, dll) dan memadukannya untuk meraih kejelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal melalui pengintegrasian pesan.” Jika dijabarkan lebih luas maka IMC memiliki pengertian: Pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi yang bersifat persuasif kepada konsumen secara berkesinambungan.
Karakteristik dari IMC yaitu, berawal dari konsumen, kemudian mempengaruhi perilaku dengan mendorong konsumen untuk bertindak, menggunakan berbagai macam sarana dan saluran untuk menghubungkan perusahaan dengan konsumen, lalu berusaha menjalin hubungan antara branddengan pelanggannya sehingga tercipta sinergi komunikasi pemasaran. Tujuannya adalah untuk mengkomunikasikan value, meningkatkan brand awareness, membangun brand loyalty, mengurangi serangan dari competitor dengan menghadirkan pesan yang unik dan positif sehingga dapat melindungi perang harga di kalangan competitor.
Begitu bermanfaatnya penggunaan strategi IMC bagi suatu organisasi bisnis hingga banyak perusahaan yang menggunakannya untuk mendapatkan hati pelanggan. Manfaat-manfaat yang didapat adalah sebagai berikut:
a.       Membentuk identitas merk yang kuat di pasar dengan mengikat bersama dan memperkuat semua citra dan pesan komunikasi perusahaan.
b.      Mengkoordinasikan semua pesan, positioning dan citra, serta identitas perusahaan melalui semua bentuk komunikasi pemasaran.
c.       Adanya hubungan yang lebih erat antara perusahaan (melalui produk/jasanya) dengan para konsumennya.
2.5 Elemen-elemen Komunikasi
Menurut  Jerome Mc Carthy (1964) bahwa ada 4 elemen penentu keberhasilan produk di pasar,  yaitu dikenal dengan teori 4 P (Product, Price, Place & Promotion).
Terdapat elemen komunikasi pemasaran yang biasa dipakai oleh perusahaan, di antaranya:
a.       Advertising (periklanan)
Segala bentuk komunikasi non-personal melalui berbagai media massa seperti televisi, radio, majalah dan koran mengenai informasi tentang perusahaan, produk, jasa dan lain-lain merupakan pengertian dari periklanan. Elemen komunikasi ini paling banyak digunakan pemasar karena dapat menjangkautarget audience dalam jumlah yang cukup besar.
b.      Direct Marketing (pemasaran secara langsung)
Sebuah aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan secara langsung kepada konsumennya, seperti katalog, direct mail, hingga penggunaan manajemen database konsumen, telemarketing, atau pun iklan penjualan langsung melalui direct mail internet dan berbagai media lainnya.
c.       Interactive/Internet Marketing (pemasaran melalui internet)
Internet dapat melakukan semua elemen dari bauran promosi. Selain sebagai media iklan, internet juga dapat menawarkan kupon, kontes, undian online, direct marketingpersonal selling bahkan kehumasan, dengan efektif dan efisien.
d.      Sales Promotion
Aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan cara memberikan nilai insentif kepada tim penjualan, distributor, atau konsumennya secara langsung untuk mendorong penjualan dengan cepat. Promosi penjualan yang berorientasi dagang ditargetkan untuk penyalur, pengecer atau distributor dalam bentuk bonus, harga khusus, kontes penjualan dan sebagainya.
e.       Publicity/PublicRelations (publisitas/humas)
Komunikasi pemasaran yang menjalankan fungsi manajemen dengan menciptakan dan mengelola image positif perusahaan di mata publik. Biasanya dilakukan dengan cara pengumpulan dana, mensponsori acara khusus, berpartisipasi dalam aktivitas sebuah komunitas dansebagainya.
f.       PersonalSelling 
Aktivitas komunikasi yang dilakukan secara langsung oleh pihak penjual untuk meyakinkan pembeli dalam membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Melalui personal selling, penjual dapat memodifikasi pesan komunikasi agar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen serta mendapatkan feedback langsung dari konsumennya.
2.6  Public Relation
Public Relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).
Definisi Menurut (BritishInstitute of Public Relations (IPR) dalam Frank Jefkins (2003:9) PR adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good-will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayak.
Menurut International Public Relations Association (IPRA) dalam Rumanti (2005:11), PR merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi-organisasi, lembaga-lembaga umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada hubungan dan diduga akan ada kaitannya, dengan cara menilai opini publik mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan, guna mencapai kerja sama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.
Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003).
2.7  Fungsi Public Relation
Cutlip & Center and Canfield merumuskan fungsi Public Relations sebagai berikut:
a.       Menjunjung aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi).
b.      Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya sebagai khalayak sasaran.
c.       Mengidentifikasikan yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.
d.      Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran kepada pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama.
e.       Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya ata terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak (Ruslan,1998:3II). 


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di dalam sebuah perusahaan peran Public Relation (PR) sangat penting untuk citra perusahaan, untuk kemajuan perusahaan di bidang pemasaran tentunya. Integrated Marketing Communication (IMC) memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi dan produk-produknya.

1 komentar:

  1. Caesars Entertainment Completes $330M In Deal With
    A Caesars Entertainment executive, who 충청남도 출장마사지 took over the company 태백 출장샵 in 2018, said that 논산 출장안마 Caesars Entertainment's latest acquisition, previously sold 경기도 출장안마 its 의왕 출장안마

    BalasHapus